Senin, 05 Maret 2012

Palembang-Betung Padat Merayap

PADAT

Arus kendaraan di Km 18 Palembang-Betung padat merayap pada siang hari ini

PANGKALANBALAI -- Arus kendaraan di ruas Jalintim Palembang-Betung, tepatnya di Km 18 Sukajadi saat ini padat merayap. Penyebabnya ada kendaraan pribadi milik warga yang mengalami kerusakan di sekitar SPBU Sukajadi.

Kanit Patroli Satlantas Polres Banyuasin Iptu Apriansyah kepada Sripoku.com, Senin (5/3/2012) mengatakan, kemacetan di ruas Jalintim Sukajadi sudah mulai lancar.

"Ada mobil yang rusak, tetapi saat ini sudah berhasil dipinggirkan," katanya.

Kondisi kendaraan padat merayap ini juga disebabkan kondisi jàlan yang rusak berlubang di depan SPBU Sukajadi.

"Lubang hampir memakan separoh jalan, sehingga kendaraan yang melintas harus memperlambat laju sehingga menumpuk," katanya.

Penulis : Saifudin Zuhri
Editor : Soegeng Haryadi
Sriwijaya Post - Senin, 5 Maret 2012

Truk Kayu Terguling Makan Korban


Polisi mengatur jalan di areal truk yang terguling

INDRALAYA -- Truk kayu BG 9375 LM dikemudikan Hermanto (23) terguling di Km 33 Jalinsum Indralaya-Prabumulih, tepatnya depan taman Makam Pahlawan Indralaya Utara, Senin (5/3/2012) pukul 02.30. Truk itu kemudian ditabrak pengendara motor dari arah Palembang menyebabkan pengendara motor tewas.

Pengendara motor Byison Provit yang tewas diketahui bernama Supriyono (21) warga asal Kota Palembang yang berboncengan dengan Abdul (21) juga warga Palembang.

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, akibat terbaliknya truk kayu itu menyebabkan dua kasus kecelakaan, melibatkan tiga mobil satu motor. Kecelakaan itu dikarenakan kepala truk masuk badan jalan dan tumpukan kayu beserakan di jalan. Sedangkan kejadiannya malam menjelang subuh cuaca hujan rintik dan minim penerangan lampu jalan.

Data yang diperoleh dari Pos Laka Timbangan, menyebutkan kecelakaan lain yang tejadi akibat tegulingnya truk kayu itu yakni tabrakan antara minibus Daihatsu Grand Max BG 2082 C dikemudikan Rahmat H (33) warga Kota Prabumulih.

Grand Max datang dari arah Palembang berusaha menghindar kepala truk yang memakan jalan lalu bertabrakan dengan truk batubara BG 8747 UM yang dikemudika Dedy (40) warga Palembang.

Akibatnya grand max mengalami ringsek bagian kanan bemper dan ban depan kanan pecah. Sementara sopir grand max dan truk tidak mengalami luka sedikitpun.

Saksi Samsudin (42) warga setempat, menyebutkan kecelakaan bermula dari mobil truck kayu yang dikendarai Harmanto dari arah Indralaya mundur dikarenakan kayu tujuannya salah arah. Seharusnya kayu dibawa ke PT SPF tetapi trtuk mengarah ke Prabumulih.

Merasa salah arah supir hendak balik arah dan memutar di depan PT Segonang Jaya. Karena ketinggian aspal jalan dengan bahu jalan cukup curam menyebabkan truk bemuatan berat itu terguling dan supirnya sempat pingsan.

"Aku dengar suara gaduh langsung keluar rumah kulihat ada obil terbalik, aku langsung menolong supirnya," ujar Samsudin seraya menyebutkan sekitar pukul 03.00 mobil grand max betabrakan dengan truk batubara karena menghindari truk terguling.

"Sekitar pukul 04.50, saat itu polisi sudah mengatur lalu lintas dan hendak mengevakuasi truk supaya tidak di jalan, tiba-tiba dari arah palembag meluncur motor dengan kecepatan tinggi menabrak truk kayu itu," katanya sembari menambahkan setelah menabrak truk kayu yang masih di bak truk jatuh menimpa badan pengendara motor itu.

"Teman yang diboncengnya tidak apa-apa," ungkap Samsudin.

Kasat Lantas Polres OI melalui Kapolpos Timbangan Aiptu Yanto, didampingi Bripda Faisal membenarkan kecelakaan tersebut. Menurut Yanto, pihaknya sudah berusaha memberikan pertolongan kepada korban dengan melarikannya ke Puskesmas. namun karena lukanya serius maka dirujuk ke rumah sakit di Palembang.

"Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju Palembang," kata Yanto seraya mengaku mobil truk berikut supirnya sudah diamankan di Sat Lantas Polres OI.

Penulis : Tarso
Editor : Hendra Kusuma
Sriwijaya Post - Senin, 5 Maret 2012

Matik-Bebek Kawasaki Kurang Diminati di Palembang


Bebek-Matk

PALEMBANG -- Kawasaki Palembang seperti tidak beruntung bermain pada segmen matik dan bebek. Terbukti dengan semakin menurunnya penjualan motor bebek jenis Kawasaki di bulan terakhir.

"Kawasaki kan mainnya di menengah atas, jadi gak cocok bermain di bebek dan matik. Saat ini saja, penjualan motor bebek Kawasaki turun terus. Tiap dealer saja, menjual 5 unit sudah susah," kata kepala cabang Kawasaki Palembang, Taufik Saputra ketika ditemui Sripoku.Com, Senin (5/3/2012).

Mengharap Bantuan Gubernur Sumsel


Dimas digendong salah seorang mahasiswa.

PALEMBANG -- Suasana di halaman kantor Gubernur Sumsel, Senin (5/3/2012) sekira pukul 14.00 heboh.

Belasan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Palembang tiba-tiba datang membawa Dimas (7), penderita tumor di bagian wajah dengan maksud minta bantuan fasilitas atau biaya untuk operasi.

Kedatangan sejumlah mahasiswa bersama Dimas dan ibunya sempat menarik perhatian sejumlah pegawai Pemprov Sumsel di sekitar.

Para mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Peduli Dimas, ngotot ingin bertemu dengan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin.

“Kami datang ke sini untuk bertemu Pak Gubernur, sehubungan dengan penyakit tumor yang diderita Dimas ini. Sekalian membuktikan mana katanya program berobat gratis itu. Sebab, sampai saat ini kami masih terkendala biaya,” ujar Rendi, salah seorang mahasiswa yang datang.

Bocah berusia tujuh tahun itu, kata Rendi, sudah menderita tumor sejak lahir. Sementara kedua orangtua Dimas tidak punya biaya untuk mengobati anaknya. Sempat berobat dua kali di Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH) pada tahun 2007 dan 2008 lalu, tapi belum juga berhasil.

“Nah berdasarkan saran dokter di RSMH, Dimas harus di operasi di RS Sucipto. Secara keseluruhan biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 500 juta. Makanya kami minta bantuan pemerintah Sumsel. Kasian Dimas, tumornya sudah menutupi wajah sebelah kirinya,” terangnya.

Kehadiran kelompok mahasiswa peduli Dimas pun diterima Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Pemprov Sumsel, Eddy Hermanto didampingi Kabid Penanganan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Mat Dani.

Menurut Eddy, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memperhatikan masyarakatnya. Pihaknya memastikan akan membantu semaksimal mungkin pengobatan Dimas.

“Untuk lebih detil, pihak keluarga bisa mengurusnya dengan pihak Dinkes Sumsel,” ujar Eddy Hermanto, seraya menyilahkan rombongan mengkuti petugas ke kantor Dinkes Sumsel di Jl Mayor Mahidin, samping RSMH Palembang.

Mat Dani mengatakan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin memfasilitasi atau membantu pembiayaan selama Dimas menjalani operasi di RSCM.

Dalam waktu dekat pihaknya akan berunding dengan pihak keluarga mengenai jadwal operasi, tentu setelah mendapat konfirmasi dari pihak RSCM.

“Besok kita ketemu lagi untuk mengurus kelengkapan administrasi dan jika memungkinkan berikut jadwalnya,” ujarnya.

Penulis : Eko Adiasaputro
Editor : Sudarwan
Sriwijaya Post - Senin, 5 Maret 2012

Awas! Serangan Jantung Mengintai Pria Berselingkuh

Selain kekhawatiran akan ketahuan pasangan, ada alasan lain untuk berpikir dua kali sebelum berkencan dengan selingkuhan. Serangan jantung ternyata cukup sering ditemui pada pria yang sedang berhubungan seks dengan selingkuhannya.

Risiko kematian bahkan lebih tinggi pada pria yang terkena serangan jantung saat sedang berintim-intim bukan dengan pasangan resminya.

Menurut Profesor Glenn Levine dari Baylor College of Medicine di Houston, Amerika Serikat, hubungan seks yang dilakukan bukan dengan pasangan dan di tempat yang tidak diakrabi bisa menimbulkan stres yang lebih besar. Akibatanya serangan jantung lebih mungkin terjadi.

Akhir Perjanjian Dengan Siluman Ular (Persekutuan Gaib)

Oleh : Rosikin

Di Setiap penjuru desa tercium bau busuk yang sangat menyengat. Bangkai apakah yang baunya sebusuk itu? Hingga tercium radius berkilo-kilo meter? Selidik punya selidik ternyata itu akibatt kemmatian salah seorang warga yang dipercaya telah ngupri. Yaitu orang yang memuja siluman ular.....

* * * * * * * * * * * * * * * *


SEJAK pernikahannya dengan seorang gadis desa yang mempunyai orang tua kaya, Yanu merasa hidup ini tiba-tiba indah. Segala apa yang dia inginkan hampir semuanya tercapai. Tentu saja itu karena atas fasilitas mertuanya, Haji Leman. Haji Leman pun menyerahkan beberapa beberapa tempat usahanya ke menantunya. Dan usaha yang di percayakan untuk dikelola Yanu adalah butik pakaian.

Dalam beberapa bulan sejak ia mengelola tempat usaha mertuanya memang kondisi perekonomian masih bagus. Butiknya yang masih mendompleng nama "H.. Leman" masih dikunjungi banyak pembeli.