Rabu, 14 Maret 2012

Pria Mati Kutu Bila Kena Empat Hal Ini

Percaya deh, bukan cuma kita yang sering diserang krisis percaya diri. Para pria ternyata tidak kebal krisis percaya diri. Tetapi apa saja yang membuat mereka mati kutu?

1. Merasa kurang pintar
Pria tahu bahwa perempuan menyukai pria pintar dan bisa diajak berdiskusi. Mereka sadar, salah satu cara agar mendapat perhatian dari Anda adalah dengan berusaha menjadi orang yang serba tahu. Ia akan merasa tidak pede jika Anda terlihat lebih pintar darinya. Karena itu, pendidikan dan pengetahuan menjadi prioritas mereka, termasuk gelar pendidikan.

2. Karier standar
Bagi pria mempunyai pekerjaan itu penting, tapi mempunyai jabatan dan kedudukan tak kalah penting. Kedua hal ini prestisius buat mereka. Ia merasa orang lain akan menghargai dan memandangnya jika dia memegang jabatan tertentu. Itu sebabnya, di dunia kerja, kaum Mars lebih memiliki ambisi ketimbang kaum Venus. Karier adalah harga dirinya.

Ini Jurus Pengusir Kantuk Saat Bekerja

Rasa kantuk terkadang datang di saat yang tidak tepat. Misalnya saja di jam kantor saat Anda harus menghadiri rapat penting. Menurut sebuah survei di Amerika, sekitar 1 dari 10 karyawan mengakui mereka pernah tertidur di jam kerja.

Jika Anda tergolong orang yang kerap diserang rasa kantuk saat bekerja, mungkin kiat sederhana berikut bisa dicoba untuk membuat Anda bangkit dari kantuk.

1. Konsumsi kafein
Secangkir teh, kopi, cola, atau minuman energi, adalah sumber kafein yang kerap dicari. Kafein adalah stimulan atau zat yang bisa meningkatkan produksi adrenalin dan menghambat zat kimia yang menyebabkan kantuk. Para ahli merekomendasikan konsumsi kafein setiap hari tak lebih dari 200 miligram. Jumlah itu setara dengan tiga cangkir kopi.

Punya Anak Hambat Karir Perempuan?

Sebagian perempuan Indonesia menilai memiliki anak dapat menghambat perkembangan karir, menurut penelitian yang dilakukan perusahaan penyedia jasa konsultan manajemen, teknologi, dan outsourcing, Accenture.

Hasil penelitian ini disampaikan Direktur Eksekutif Accenture Indonesia Neneng Goenadi dalam diskusi yang digelar untuk memperingati "International Women's Day 2012" di Jakarta, Jumat (10/3)

"Satu sisi perempuan harus mengambil cuti melahirkan, menyusui dan mengasuh anak. Sisi lainnya, perempuan dituntut membantu suami mencari penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, mengingat kebutuhan rumah tangga saat ini sangat mahal," kata Neneng.

Penelitian itu merupakan bagian dari hasil survei yang dilakukan sejak 2005 dengan mengambil tema "The Path Forward" pada November hingga Desember 2011 di 31 negara. Disebutkan sekitar 55 persen perempuan Indonesia yang menjadi responden menyatakan memiliki anak akan menghambat karir.