Kamis, 25 Agustus 2011

Warga Menonton Kebakaran dari Jembatan Ampera.

bakar3-1
Sejumlah warga yang tengah berkendaraan dan melintas di atas Jembatan Ampera, menyempatkan diri menyaksikan kebakaran yang terjadi di Kelurahan 9/10 Ulu Palembang.

PALEMBANG --- Kebakaran yang terjadi di Kelurahan 9/10 Ulu, Palembang, tepatnya di sekitar Jembatan Ampera, Rabu (24/8/2011) malam, menjadi tontonan warga Kota Palembang.

Sripoku.com dari lokasi kebakaran melaporkan, sejumlah warga yang melintas di Jembatan Ampera, sengaja berhenti di atas Jembatan Ampera untuk melihat kebakaran tersebut.

Akibat banyaknya warga yang sengaja berhenti dan menyaksikan kebakaran, arus lalu lintas di atas jembatan buatan Jepang itu macet dari dua jalur.

Penulis : Ardiansyah
Editor : Soegeng Haryadi
Sriwijaya Post - Rabu, 24 Agustus 2011 22:11 WIB


Api Diduga Berasal dari Toko Kasur



bakar6-1
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan kobaran api.

PALEMBANG -- Penyebab kebakaran yang terjadi di Lrg Tangga Panjang 1, Kelurahan 9/10 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang, Sumatera Selatan, diduga berasal dari Toko Kasur H Ali Zuber.

Hal ini disampaikan Camat SU I, Drs Tabrani Rizki, berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga.

Data sementara jumlah bangunan yang terbakar menurut staf Kelurahan 9/10 Ulu, Faisol, terdiri dari 12 unit rumah, tiga gudang, dan dua toko.

Hingga kini petugas pemadam kebakaran dibantu warga terus berusaha memadamkan kobaran api.

Kebakaran terjadi sejak sekitar pukul 20.30.

Mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi berjumlah 21 unit terdiri dari 20 unit dari PKB Kota Palembang dibantu dari PT Pusri. (mg14/mg17)

Editor : Sudarwan
Sriwijaya Post - Kamis, 25 Agustus 2011 00:00 WIB


Petugas PBK Kota Palembang Kesulitan Padamkan Api

Situasi terkini dari kawasan yang terbakar di Kelurahan 9/10 Palembang sekitar pukul 22.00 WIB. SRIWIJAYA POST/ARDIANSYAH



SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Kebakaran yang terjadi di Kelurahan 9/10 Ulu Palembang, Rabu (24/8/2011) malam ini, kian membesar.

Reporter Sripoku.com di lokasi melaporkan, api yang besar dan angin yang bertiup kencang membuat petugas pemadam kebakaran kesulitan untuk memadamkan api.

Dari pantauan, terlihat lapak-lapak pedagang sudah ludes terbakar dan petugas masih berupaya memadamkan api yang ditakutkan merambat ke rumah di sekitar lokasi kebakaran.

Penulis : Ardiansyah
Editor : Soegeng Haryadi
Sriwijaya Post - Rabu, 24 Agustus 2011 22:02 WIB


Api Belum Bisa Dipadamkan

Warga berjubel menyaksikan kebakaran. SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT

http://lemabang.files.wordpress.com/2011/08/bakar5-1.jpg

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Kebakaran yang terjadi di kawasan Kelurahan 9/10 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, Sumatera Selatan, hingga kini belum bisa dipadamkan.

Hal ini disebabkan mobil pemadam kebakaran tidak bisa mencapai lokasi karena banyaknya warga yang berkerumun di atas Jembatan Ampera dan di sepanjang jalan menuju lokasi.

Kendati demikian petugas pemadam kebakaran bersama warga terus berusaha memadamkan kobaran api dengan cara menyedot air dari Sungai Musi.

Informasi sementara sudah puluhan rumah warga yang sebagian besar terbuat dari kayu ludes terbakar.

Api saat ini tengah melahap bangunan ruko yang terletak di Jln KHA Azhari.

Hingga kini penyebab kebakaran belum diketahui termasuk kerugian.

Penulis : Ardiansyah
Editor : Sudarwan
Sriwijaya Post - Rabu, 24 Agustus 2011 23:28 WIB


Dua Petugas Pemadam Kebakaran Luk-luka

Petugas membawa dua petugas pemadam kebakaran yang mengalami luka-luka ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan. SRIPOKU.COM/ARDIANSYAH

http://lemabang.files.wordpress.com/2011/08/bakar4-1.jpg

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Dua orang petugas pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan kobaran api di lokasi kebakaran Kelurahan 9/10 Ulu Palembang, mengalami luka karena terkena kayu dan mengalami keram.

Mereka pun langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Agus Sulistiono didampingi Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Fredo Situmorang ketika ditemui di lokasi kebakaran menuturkan, hingga kini petugas PBK masih berupaya memadamkan api.

Pihaknya juga berupaya membuka jalur yang macet karena banyaknya warga yang berhenti di atas jembatan Ampera agar mobil pemadam bisa menuju ke lokasi kebakaran.

"Kita sama-sama berupaya agar tidak ada korban jiwa," ujarnya.

Penulis : Ardiansyah
Editor : Sudarwan
Sriwijaya Post - Rabu, 24 Agustus 2011 23:00 WIB


Jembatan Ampera Ditutup

Sejumlah mobil terjebak macet di atas Jembatan Ampera. SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT

http://lemabang.files.wordpress.com/2011/08/bakar7-1.jpg

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Jembatan Ampera Palembang hingga kini masih ditutup menyusul terjadinya kebakaran di Jln KHA Azhari Lrg Tangga Panjang 1 Palembang, Rabu (24/8).

Penutupan dilakukan sejak Rabu (24/8) sekitar pukul 22.30. Hal ini dilakukan karena di atas jembatan kebanggaan wong Plembang tersebut penuh dengan warga masyarakat yang menyaksikan kebakaran.

Akibat penutupan Jembatan Ampera tersebut warga yang hendak melintas terpaksa memutar arah. Satu-satu jalan alternatif adalah Jembatan Musi II.

Peristiwa kebakaran yang terjadi sejak Rabu (24/8) sekitar pukul 20.30 hingga kini belum bisa dipadamkan.

Data sementara jumlah bangunan yang terbakar menurut staf Kelurahan 9/10 Ulu, Faisol, terdiri dari 12 unit rumah, tiga gudang, dan dua toko.

Mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi berjumlah 21 unit terdiri dari 20 unit dari PKB Kota Palembang dibantu dari PT Pusri. (mg14/mg17/cw2/cw5/cw7)

Editor: Sudarwan
Sriwijaya Post - Kamis, 25 Agustus 2011 00:18 WIB



http://lemabang.files.wordpress.com/2011/08/logo-01.gif

http://lemabang.files.wordpress.com/2011/08/logo-02gif

PBK Terjebak di Ampera.


SAKSIKAN KEBAKARAN: Warga berjubel menyaksikan si jago merah melahap rumah warga dan ruko di Jln KHA Ahzari Lr Tangga Panjang I, Kelurahan 9/10 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang, Rabu (24/8) malam. Hingga berita ini diturunkan api belum bisa dipadamkan.

2508sts2-1
SELAMATKAN BARANG: Warga berusaha menyelamatkan barang dari amukan si jago merah yang menghanguskan rumah warga Kelurahan 9/10 Ulu Kecamatan SU I, Rabu (24/8).

PALEMBANG --- Kebakaran besar di bulan Agustus terjadi kembali di Palembang. Setelah 16 rumah terbakar di Kelurahan Kentang 11 Agustus lalu, kini giliran Kelurahan 9/10 Ulu berkobar.

Api yang diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik (korsleting) di ruko yang menjual kasur busa, Rabu (24/8) sekitar pukul 20.30 menghanguskan 12 rumah, 2 toko, 3 gudang di Jl KHA Azhari Lr Tangga Panjang I RT 43 RW 08 Kel 9/10 Ulu Kecamatan SU I.

Sebanyak 25 KK kehilangan tempat tinggal. Kawasan ini telah terbakar dua kali. Terakhir api membakar kawasan ini tahun lalu.

Ironisnya, sebanyak 6 mobil dinas pemadam kebakaran yang hendak melakukan pertolongan, terjebak kemacetan di atas Jembatan Ampera. Selama tiga jam, mobil PBK tak bisa bergerak di atas jembatan. Beruntung, 14 unit mobil PBK dari arah Seberang Ulu lolos dari kemacetan.

Untuk mengurai kemacetan, sekitar pukul 22.30, jajaran Polresta Palembang menutup total arus lalin di atas Jembatan Ampera agar mobil PBK bisa melintas. Hingga berita ini diturunkan, api masih berkobar.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Agus Sulistiono didampingi Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Fredo Situmorang ketika ditemui di lokasi kebakaran menuturkan, hingga pukul 24.00, petugas PBK masih berupaya memadamkan api. Pihaknya juga berupaya membuka jalur yang macet karena banyaknya warga yang berhenti di atas jembatan Ampera agar mobil pemadam bisa menuju ke lokasi kebakaran. “Kita sama-sama berupaya agar tidak ada korban jiwa,” ujarnya.

Sementara itu dua petugas PBK yang mengalami luka karena terkena kayu dan mengalami keram. Keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

Upaya pemadaman terkendala karena banyaknya warga yang menonton di atas jembatan. Kondisi ini mengakibatkan arus lalin di atas jembatan macet total.

Kepala Dinas PBK Palembang, Dicky Lenggardi mengatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 20 unit mobil PBK dan dua speedboat untuk membantu menyedot air dari Sungai Musi.
Yang bisa masuk ke lokasi kebakaran hanya 14 kendaraan, sedangkan untuk 6 unit sisanya terjebak di atas jembatan Ampera karena macet.

“Ada dua anggota kita yang terluka sekarang sudah dibawah ke rumah sakit,” jelasnya.

Api yang besar dan angin yang bertiup kencang membuat petugas pemadam kebakaran kesulitan untuk memadamkan api. Terlihat lapak-lapak pedagang sudah ludes terbakar dan petugas masih berupaya memadamkan api yang ditakutkan merambat ke rumah di sekitar lokasi kebakaran.

Faisol, staf Kel 9/10 mengatakan, kebakaran menghanguskan 15 bangunan terdiri dari tiga pintu Toko Logam Mulia yang menjual bahan bangunan. Dua toko manisan Omega dan Asiong.
“Diperkirakan ada 25 kepala keluarga. Untuk jumlah jiwa belum diketahui. Korban jiwa belum diketahui. Namun diperkirakan tidak ada. Kejadian sekitar pukul 20.30,” jelas Faisol.



Kebakaran yang terjadi semalam dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, dengan mencuri barang-barang korban kebakaran.

Nita (30), korban kebakaran mengatakan, ia saat kebakaran terjadi sedang melakukan salat tarawih. Api yang mulai membesar dan membakar rumahnya membuat dirinya tidak sempat menyelamatkan harta benda seluruhnya.

”Waktu kejadian banyak warga yang membantu untuk menyelamatkan barang-barangnya,” katanya.

Nita tidak mengetahui siapa saja warga yang ikut membantu mengangkat barang miliknya. Barang-barang yang bisa diselamatkan dikumpulkan di tempat yang aman tepatnya dibawah Jembatan Ampera.

Nita baru sadar ketika keponakannya mengatakan bahwa waktu kebakaran ada pemuda yang membawa TV, DVD serta Dispenser, tapi barang tersebut tidak terkumpul dengan barang milik lainya. Mengetahui TV,DVD dan Dispenser diambil orang, Nita sempat menjerit-jerit. “Balekela barang-barang aku ni, bukannyo nak nolong malah cari kesempatan,” ujarnya sambil meneteskan air mata. (cw2/cw5/cw7/mg4/mg14/mg17)

Sriwijaya Post - Kamis, 25 Agustus 2011

Ampera Macet Total.




PALEMBANG --- Kawasan bawah Jembatan Ampera kembali mengalami kebakaran hebat. Jika sebelumnya 10 Oktober 2010 lalu sebanyak 40 kios baju bekas alias BJ, ponsel, pakaian dan manisan daerah pasar 7 Ulu ludes dilalap si jago merah, kali ini berbeda. Sekitar pukul 21.30 WIB tadi malam, api melalap habis rumah dan ruko di kawasan Pasar 9/10 Ulu, Jl KH Azhari RT 43/8, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I. Hingga berita ini diturunkan api belum bisa dipadamkan. Penyebab kebakaran juga masih diselidiki.

Pantauan Sumatera Ekspres, kejadian tersebut menyedot perhatian warga. Mereka memadati Jembatan Ampera hingga bagian bawahnya. Kemacetan tidak dapat dihindarkan. Sepanjang Jembatan Ampera hingga Jl Jend Sudirman dan arah Seberang Ulu sekitar dua jam sejak pukul 21.30 WIB- 23.30 WIB macet total. Bahkan, mobil dinas pemadam kebakaran tak bisa masuk ke lokasi karena padatnya warga di atas Jembatan Ampera. Ironinya, ada mobil pemadam kebakaran kehabisan air. Lalu tiga mobil pemadam terjebak terjebak kerumunan warga. tiga mobil lagi terjebak dekat tangga bawah Ampera di Seberang Ilir tak jauh dari tepian Sungai Musi.

Sementara itu, empat unit mobil pemadam lainnya sempat kehabisan air sekitar 1,5 jam, karena air hydrant tak mengalir. Lantas petugas PPK sempat menghubungi pihak PDAM. Namun, ketika hydrant dibuka, air juga tak mengalir. Sekitar pukul 23.00 WIB, dua mobil pemadam tiba di lokasi. Informasinya, kebakaran terjadi pukul 20.30 WIB, usai warga sekitar melaksanakan shalat taraweh. Warga yang mengetahui adanya kebakaran langsung mengerumuni lokasi. Bahkan, beberapa masyarakat yang datang, menjarah barang-barang milik warga sekitar.

Andi, warga setempat mengaku kehilangan televisi di dalam rumahnya. Bahkan, beberapa alat elektronik dan rmmah tetangga lainnya juga ikut dijarah. "Tadi sudah ketemu beberapa barang saya, tapi mereka minta tebusan karena sudah merasa menyelamatkan barang saya," katanya menyayangkan aksi yang dilakukan di tengah bencana yang dialami,

Warga yang berada di kawasan rumahnya yang belum terbakar, bahkan menemukan sekelompok pemuda yang masuk ke dalam rumah. Diduga, mereka hendak memanfaatkan situasi kebakaran tersebut. Masyarakat yang mengerumuni lokasi kawasan kebakaran, juga terlihat berjaga-jaga di depan salah satu toko emas yang ada di kawasan tersebut.

Faisol. staf Kelurahan 9/10 Ulu mengatakan, sedikitnya, 12 rumah dan lima gudang yang terbakar saat kejadian tersebut. Gudang di antaranya adalah logam mulia 3 pintu, gudang Toko Omega 1 pintu dan gudang milik Asiong 1 pintu. Darinya juga diketahui, api diduga dari konsletik listrik. Api cepat membesar lantaran angin yang cukup kencang dan bangunan rumah sebagian besar terbuat dari kayu. Terdata ada, ada 25 KK yang terkena kebakaran tersebut.

budi Jaya, pemilik barang di gudang Logam mulia mengaku, belum mengetahui berapa kerugiannya. Barang yang berada dalam gudang, antara lain seperti cat, tripleks, keramik dan bahan bangunan lainnya.

Dicky Linggardi, kepala PBK Kota Palembang mengatakan, dikerahkan 20 mobil PBK untuk mengantisipasi kebakaran makin meluas. "Semua mobil kita kerahkan, namun akibat macetnya jalan menjadi hambatan," bebernya.

Dalam mengantisipasi kebakaran tersebut, dua anggota PBK yang bertugas tersabet selang nozzle. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Mochtar (65) salah satu warga yang rumahnya hangus terbakar mengaku terkejut saat terjadi kebakaran dimana dia dan istrinya tengah berbaring tidur. Keduanyapun nyaris terjebak dalam kebakaran tersebut, bila anaknya dan warga tak segera membangunkan lantaran jarak api sudah sangat dekat.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Drs Agus Sulistiyono didampingi Kasat Reskrim Kompol Frido Situmorang ditemui di lokasi kejadian mengaku masih menyelidiki penyebab kebakaran. (mg37/mg43/mg44/mg13)

Kamis, 11 Agustus 2011

Datang Langsung Dibongkar.


Tiba: Kapal Sinar Ambon V.178 membawa swimming poll parts and accessories untuk cabor aquatic SEA Games XXVI sudah tiba di Pelabuhan Boom Baru kemarin.

PALEMBANG --- Kapal Sinar Ambon V.178 pembawa swimming pool parts and accessories Stadion Aquatic SEA Games XXVI akhirnya tiba di Pelabuhan Boom Baru, Palembang kemarin, (10/10). Begitu datang barang-barang yang dikemas dalam lima kontainer asal Genoa, Italia tersebut langsung dibongkar atau diturunkan dari kapal. “Kapal Sinar Ambon V.178 baru saja menyandar di pelabuhan sekitar pukul 12.00 WIB. Muatan kapal tersebut (Sinar Ambon V.178) banyak di antaranya lima container komponen pabrikan kolam renang SEA Games XXVI atas nama Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PUCK) Provinsi Sumsel,” kata H Duskisyah Humas PT Pelindo II Palembang.

Meski begitu, dia tidak tahu menahu barang-barang perlengkapan Stadion Aguatic bakal diboyong ke Jakabaring Sport City (JSC). “Kami hanya tahu untuk bongkar muat barang-barang di pelabuhan saja. Selain itu kami tidak tahu untuk lebih jelas bisa ditanyakan langsung ke Hapag-Lloyd Service, PT Samudera Indonesia Grup sebagai agen pelayaran atau ke pihak PUCK langsung,” pungkas dia.

Kapal Sinar Ambon yang membawa lima kontainer komponen pabrikan kolam renang Jakabaring dinahkodai Kapten Kusman dengan 18 awak kapal. Dari Singapura kapal ini melaju dengan kecepatan 10 knot. “Kami tidak tahu waktu pengiriman dari Itali ke Singapura mengunakan kapal apa. Kapal ini (Sinar Ambon) hanya mengangkut dari Singapura ke Palembang saja,” ujar Kusman.

Salah seorang petugas Kantor Bea Cukai Palembang (KBCP) M Sukri membenarkan telah merapatnya kapal Sinar Ambon di pelabuhan Boom Baru. “Kapal tersebut merupakan Sinar Ambon V.178 yang berangkat dari Singapura. Namun, kami juga belum tahu kapan barang-barang tersebut bakal dibawa ke Jakabaring,” timpal dia.

Kepala Dinas PUCK Ir Rizal Abdullah mengaku senang mendengar kabar tersebut. Mengingat seharusnya kapal itu sudah tiba di Palembang sejak 6 Agustus lalu. ”Yang jelas kami bersyukur siang ini, (kemarin, red) komponen peralatan kolam renang bisa merapat meski mengalami keterlambatan,” kata Rizal (sapaan akrabnya).

”Kini kami sedang menguurus administrasi atau kelengkapan lain. Mudah-mudahan semua bisa diproses dengan cepat dan bisa langsung dibawa ke Jakabaring.,” lanjut mantan manajer Sriwijaya FC U-21 ini.

Menurutnya cargo import produksi Myrtha Pools, Italy dengan beridentitas B/L No: HLCUGGOA.110635281 - 5x40 dan kontainer no.CLHU 4469554 adalah DG cargo. Ditambahkan dia barang tersebut terbagi dalam lima kontainer. Masing-masing HLXU 5258474 SEAL : 158784 berisi 15 parsel swimming pools parts and accessories berat 8205,200 KGM (kilogram meter). Kontainer kedua PSCU 4182622 SEAL : 158657 berisi 17 parsel berat 10288,000 KGM serta kontainer ketiga HLXU 5034921 SEAL : 132763 berisi 16 parsel berat 4892,000 KGM.
Lanjut dia kontainer keempat SCZU 3919298 SEAL : 187365 berisi 21 parsel dengan berat 9427,000 KGM dan kontainer kelima CLMU 4469554 SEAL : 5331873 berisi 14 parsel beratnya 5864,900 KGM. “Lalu ada 16 box fiberboard dengan 109 steel cans seberat 185,300 KGM, 2 fibreboard dengan 11 steel cans beratnya 17,400 KGM, 2 box fibreboard 14 steel cans beratnya 22,000 KGM, 2 fibreboard 2 steel cans beratnya 4,500 KGM dan 3 fibreboard 19 steel cans beratnya 27,900 KGM,” tegas dia.

Namun, masih katanya meski telah sampai pengerjaan komponen pabrikan tersebut belum bisa langsung dilaksanakan. Pasalnya, masih harus menunggu tim expert (ahli) dari Italia. ”Sesuai jadwal, pengerjaannya baru akan dimulai pada 20 Agustus mendatang., karena yang mengerjakannya tim ahli agar sesuai regulasi yang ditetapkan FINA atau Federasi Renang Internasional,” lanjut dia.
Dia menambahkan proses install diperkirakan bakal memakan waktu 4-5 minggu. Secara keseluruhan pengerjaan Stadion Aquatic selesai di akhir September. ”Bersamaan dengan penyelesaian pabrikasi kolam lintasan, pembangunan lainnya seperti tribun, struktur dan fasilitasnya juga akan selesai. Sehingga di awal Oktober, tes even renang SEA Games dapat dilaksanakan,” tambah dia.

Dilain pihak Project Manager Aquatic Center dari PT Prambanan Dwipaka Endang Hidayat dari PT Prambanan Dwipaka menambahkan intensitas pengerjaan pembangunan venue tidak mengalami penurunan selama bulan Ramadhan (1-30 Agustus 2011). “Tidak ada waktu libur selama bulan Ramadhan. Semua bekerja sesuai dengan agenda,” katanya.

Untuk jumlah pekerja lanjutnya siang 600 orang malam 400 orang. Bahkan masih kata pria berkumis ini, untuk kejar target pihaknya tetap akan memperkerjakan karyawan selama lebaran (hari raya Idul Fitri 1432 H 1-2 Agustus nanti). ”Lebaran pembangunan tetap jalan. Ada sekitar 75 pekerja yang sudah menyatakan siap untuk tidak off. Lainnya ada yang menyatakan ingin pulang kampung atau kumpul dengan keluarga,” sambung dia. (mg42/46)

Sumatera Ekspres, Kamis, 11 Agustus 2011

Antre Gas Elpiji Sejak Pukul 04.00.



BATURAJA --- “Sudah 66 tahun negeri ini bebas dari penjajah namun rakyat belum sepenuhnya bisa menikmati kemerdekaan, mau beli bensin antre, beli gas antre, minyak tanah sulit dicari,” keluh seorang konsumen saat antre gas elpiji di Kota Baturaja, Kamis (11/8/2011).

Kekesalan Rahardjo sangat beralasan, sebab pria berusia sekitar 50 tahun ini mengaku sudah mengantre sejak pukul 04.00 pagi untuk mendapatkan satu tabung berisi gas elpiji.

Konsumsi Tertinggi Mulai H-5.


Antre: Kelangkahan elpiji di pasaran memaksa para warga anter untuk mendapatkan seperti yang terjadi di agen elpiji PT Dwiola Jl AKBP Cek Agus, kemarin

Pertamina Ajak Perketat Pengawasan



PALEMBANG --- Peningkatan pembelian elpiji 12 kg diperkirakan meningkat pada H-10 Idul Fitri 1432 H. Hanya, puncaknya mulai H-5 hingga H+3 lebaran. “Langkah awal, sekarang kita meningkatkan pengawasan tingkat jajaran agen dan distributor elpiji. Apalagi, masyarakat masih sulit mendapatkan elpiji 12 kg,” kata Asisten Manajer External Relation Pertamina Fuel Retail Marketing Region II, Roberth MV, kemarin (10/8). Menurut dia, pihaknya tidak akan melakukan pembatasan dalam penyaluran elpiji. Semua sesuai kuota per bulan. Tidak ada pengurangan pada agen. Hanya memang, tiap agen diminta bisa memaksimalkan kuota yang dijatah tiap bulannya.Malahan, untuk puasa dan lebaran telah dicadangkan tambahan kuota elpiji 10 persen dan kuota normal per bulannya. “Kalau memang nanti ada kekurangan di masyarakat, kita punya cadangan itu,” bebernya.

Puluhan Rumah Hangus Terbakar


Terbakar: Api menghanguskan puluhan rumah yang berada di empat rukun tetangga (RT) di Jalan Sutan Mansyur, Jl Ki Gede Ing Suro dan Jl PSI Lautan, tadi malam

PALEMBANG --- Kebakaran hebat kembali terjadi di kawasan padat penduduk kota metropolis Palembang. Si jago merah "mengamuk" di dua rukun warga (RW) dan empat rukun tetangga (RT), Selasa (9/8). Puluhan rumah warga yang hangus terbakar itu berada di Jl Sutan Mansyur, Jl Ki Gede Ing Suro, dan Jl PSI Lautan yang termasuk di RT 04, 13, 30, dan 31 dalam wilayah RW 4 dan 5, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II, Palembang.

Jalintim Dikepung Api.


INDERALAYA --- Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Ilir (OI) terus terjadi. Jika sebelumnya, Minggu (7/8) kebun karet dan lahan dalam kampus Unsri Inderalaya, terbakar. Kemarin giliran hutan dan lahan di sepanjang di Jalintim (Jalan Lintas Timur) Palembang-Inderalaya Km 18 Desa Talang Pengeran, Kecamatan Pemulutan Barat dan Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Inderalaya Utara.

Kebakaran terjadi pada hutan dan semak belukar yang ada di sebelah kanan dan kiri jalan. Mulai dari arah Inderalaya masuk wilayah Kecamatan Inderalaya Utara. Sedangkan di sebelah kanan masuk wilayah Kecamatan Pemulutan Barat.

Api membakar rumput kering, sehingga menimbulkan asap pekat. Api yang berkobar di Desa Sungai Rambutan, tidak terlalu banyak titik apinya. Hanya sekitar dua atau tiga titik api. Sementara di Desa Talang Pangeran, jumlah titik api mencapai 10 buah dan melahap rumput di sepanjang Jalintim sekitar 100 meter.

Beberapa warga Desa Talang Pengeran yang kebetulan berkebun di pinggir Jalintim berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Mereka berbekal seember air berusaha menyiram api yang membakar lahan. Namun upaya itu sia-sia. Sebab api semakin membesar karena tertiup angin.

Kepulan asap pekat terlihat dari kejauhan. Pengemudi kendaraan yang akan melintas harus menyalakan lampu untuk untuk mencegah terjadinya tabrakan. Bahkan terpaksa mengurangi kecepatannya karena jarak pandang hanya sekitar 10 meter.

Indra, salah satu pengemudi bus mengatakan terpaksa mengurangi kecepatan karena jarak pandang terhalang kepulan asap di depan. Lampu kuning dan putih juga terpaksa dinyalakan walaupun di siang hari untuk menghindari tabrakan. “Jika tidak, risiko tabrakan akan terjadi,” kata Indra. Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Ogan Ilir Ir Wawan Wiguna tidak berhasil dihubungi. Nomor handphone-nya tidak aktif.(33)

Sumber:
Sumatera Ekspres, Rabu, 10 Agustus 2011 23:24