Antre: Kelangkahan elpiji di pasaran memaksa para warga anter untuk mendapatkan seperti yang terjadi di agen elpiji PT Dwiola Jl AKBP Cek Agus, kemarin
Pertamina Ajak Perketat Pengawasan
PALEMBANG --- Peningkatan pembelian elpiji 12 kg diperkirakan meningkat pada H-10 Idul Fitri 1432 H. Hanya, puncaknya mulai H-5 hingga H+3 lebaran. “Langkah awal, sekarang kita meningkatkan pengawasan tingkat jajaran agen dan distributor elpiji. Apalagi, masyarakat masih sulit mendapatkan elpiji 12 kg,” kata Asisten Manajer External Relation Pertamina Fuel Retail Marketing Region II, Roberth MV, kemarin (10/8). Menurut dia, pihaknya tidak akan melakukan pembatasan dalam penyaluran elpiji. Semua sesuai kuota per bulan. Tidak ada pengurangan pada agen. Hanya memang, tiap agen diminta bisa memaksimalkan kuota yang dijatah tiap bulannya.Malahan, untuk puasa dan lebaran telah dicadangkan tambahan kuota elpiji 10 persen dan kuota normal per bulannya. “Kalau memang nanti ada kekurangan di masyarakat, kita punya cadangan itu,” bebernya.
Terkait rencana pemprov memanggil Pertamina, ia mengaku belum mengetahui itu. ”Kalau memang pemprov mengundang, kita malah senang. Dengan begitu bisa dikoordinasikan apa yang sebenarnya terjadi di masyarakat,” tuturnya. Sekalian, Pertamina akan mengajak Pemprov, serta pihak terkait lain seperti kepolisian dan Hiswana Migas untuk bersama-sama melakukan pengawasan.
Seperti biasanya, kemarin kiriman elpiji 12 Kg di PT Dwi Ola dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) langsung diserbu warga. Para pembeli elpiji ini sendiri telah antri sejak pagi. Sebagian dari mereka adalah pengecer, dengan tujuan menjualnya kembali kepada konsumen lain. Ini terlihat dari jumlah tabung elpiji 12 Kg yang mereka bawa, lebih dari dua. Bahkan, meski dibatasi pembelian oleh agen dimana satu orang hanya boleh membeli satu tabung, namun dengan kepintarannya para pembeli ini mereka mampu membeli 5-10 tabung.
”Wah, ini cuma ngangkut ajak, Dek. Punya orang yang beli tadi di Dwi Ola,” kata seorang tukang becak yang mengangkut lima tabung elpiji 12 Kg di kawasan Jl Kapten A Rivai, kemarin siang. Di sejumlah pengecer, kesulitan mendapatkan elpiji masih terjadi.
Pemprov Sumsel sendiri telah melakukan pemantauan dan memastikan memang ada kesulitan masyarakat terhadap elpiji 12 Kg di tingkat pengecer. “Kita sudah monitor, kalau yang tabung 3 Kg tidak ada masalah. Yang tabung 12 Kg memang ada kekurangan. Kita akan undang Pertamina dalam 2-3 hari ke depan untuk memastikan kondisi ini,”cetus Asisten II bidang ekonomi, keuangan dan pembangunan Ir H Eddy Hermanto.
Sejauh ini, belum diketahui penyebab terjadinya kesulitan dalam mendapatkan elpiji tabung 12 Kg. Diakuinya, pengawasan peredaran dan penjualan tabung elpiji 3 Kg memang sepenuhnya menjadi tugas pemerintah. “Tapi yang 12 Kg, itu wewenang Pertamina. Hanya saja, kita akan tetap membantu mengawasi. Secara berkala kita berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan kondisi migas di Sumsel tercukupi,”tuturnya.
Dari pertemuan itu, biasanya akan jelas masalah yang terjadi di lapangan. “Kita dari pemerintah akan membantu Pertamina mencarikan solusi dalam menyelesaikan permasalahan ini. Makanya kita akan panggil Pertamina,”pungkas Eddy.(46)
0 komentar:
Posting Komentar