PALEMBANG --- Kawasan bawah Jembatan Ampera kembali mengalami kebakaran hebat. Jika sebelumnya 10 Oktober 2010 lalu sebanyak 40 kios baju bekas alias BJ, ponsel, pakaian dan manisan daerah pasar 7 Ulu ludes dilalap si jago merah, kali ini berbeda. Sekitar pukul 21.30 WIB tadi malam, api melalap habis rumah dan ruko di kawasan Pasar 9/10 Ulu, Jl KH Azhari RT 43/8, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I. Hingga berita ini diturunkan api belum bisa dipadamkan. Penyebab kebakaran juga masih diselidiki.
Pantauan Sumatera Ekspres, kejadian tersebut menyedot perhatian warga. Mereka memadati Jembatan Ampera hingga bagian bawahnya. Kemacetan tidak dapat dihindarkan. Sepanjang Jembatan Ampera hingga Jl Jend Sudirman dan arah Seberang Ulu sekitar dua jam sejak pukul 21.30 WIB- 23.30 WIB macet total. Bahkan, mobil dinas pemadam kebakaran tak bisa masuk ke lokasi karena padatnya warga di atas Jembatan Ampera. Ironinya, ada mobil pemadam kebakaran kehabisan air. Lalu tiga mobil pemadam terjebak terjebak kerumunan warga. tiga mobil lagi terjebak dekat tangga bawah Ampera di Seberang Ilir tak jauh dari tepian Sungai Musi.
Sementara itu, empat unit mobil pemadam lainnya sempat kehabisan air sekitar 1,5 jam, karena air hydrant tak mengalir. Lantas petugas PPK sempat menghubungi pihak PDAM. Namun, ketika hydrant dibuka, air juga tak mengalir. Sekitar pukul 23.00 WIB, dua mobil pemadam tiba di lokasi. Informasinya, kebakaran terjadi pukul 20.30 WIB, usai warga sekitar melaksanakan shalat taraweh. Warga yang mengetahui adanya kebakaran langsung mengerumuni lokasi. Bahkan, beberapa masyarakat yang datang, menjarah barang-barang milik warga sekitar.
Andi, warga setempat mengaku kehilangan televisi di dalam rumahnya. Bahkan, beberapa alat elektronik dan rmmah tetangga lainnya juga ikut dijarah. "Tadi sudah ketemu beberapa barang saya, tapi mereka minta tebusan karena sudah merasa menyelamatkan barang saya," katanya menyayangkan aksi yang dilakukan di tengah bencana yang dialami,
Warga yang berada di kawasan rumahnya yang belum terbakar, bahkan menemukan sekelompok pemuda yang masuk ke dalam rumah. Diduga, mereka hendak memanfaatkan situasi kebakaran tersebut. Masyarakat yang mengerumuni lokasi kawasan kebakaran, juga terlihat berjaga-jaga di depan salah satu toko emas yang ada di kawasan tersebut.
Faisol. staf Kelurahan 9/10 Ulu mengatakan, sedikitnya, 12 rumah dan lima gudang yang terbakar saat kejadian tersebut. Gudang di antaranya adalah logam mulia 3 pintu, gudang Toko Omega 1 pintu dan gudang milik Asiong 1 pintu. Darinya juga diketahui, api diduga dari konsletik listrik. Api cepat membesar lantaran angin yang cukup kencang dan bangunan rumah sebagian besar terbuat dari kayu. Terdata ada, ada 25 KK yang terkena kebakaran tersebut.
budi Jaya, pemilik barang di gudang Logam mulia mengaku, belum mengetahui berapa kerugiannya. Barang yang berada dalam gudang, antara lain seperti cat, tripleks, keramik dan bahan bangunan lainnya.
Dicky Linggardi, kepala PBK Kota Palembang mengatakan, dikerahkan 20 mobil PBK untuk mengantisipasi kebakaran makin meluas. "Semua mobil kita kerahkan, namun akibat macetnya jalan menjadi hambatan," bebernya.
Dalam mengantisipasi kebakaran tersebut, dua anggota PBK yang bertugas tersabet selang nozzle. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Mochtar (65) salah satu warga yang rumahnya hangus terbakar mengaku terkejut saat terjadi kebakaran dimana dia dan istrinya tengah berbaring tidur. Keduanyapun nyaris terjebak dalam kebakaran tersebut, bila anaknya dan warga tak segera membangunkan lantaran jarak api sudah sangat dekat.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Drs Agus Sulistiyono didampingi Kasat Reskrim Kompol Frido Situmorang ditemui di lokasi kejadian mengaku masih menyelidiki penyebab kebakaran. (mg37/mg43/mg44/mg13)
0 komentar:
Posting Komentar