Selasa, 13 Maret 2012

Tak Lulus UN, Dicoret

Share on :

Kepsek Diminta tak Katrol Nilai

PALEMBANG -- Pejabat Universitas Sriwijaya, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang menyelenggarakan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPT) mengaku belum mengetahui formulasi baru seleksi yang hanya lewat jalur undangan dan mandiri. Pendek kata, tahun 2013, menghapus jalur ujian tertulis

"Kita belum tahu tentang mekanisme penerapan seperti apa? Belum diberitahu. Tapi, mungkin nanti saat rapat 15 Maret mendatang di Jakarta," ujar Prof Dr Zulkifli Dahlan DEA, pembantu rektor (purek), Universitas Sriwijaya, kepada Sumatera Ekspres kemarin. Diketahui, kebijakan tersebut merupakan implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 34/2010. Berdasarkan aturan nantinya, Untuk SNMPTN pagunya 60 persen dari jumlah kuota nasional dan jalur mandiri 40 persen. "Nah, yang 40 persen diserahkan pada pihak universitas, bisa kita lakukan dengan ujian tulis," jelas Zulkifli lagi.

Sementara itu penerimaan untuk jalur undangan tahun ini, hanya 35 persen. Sisanya, jalur ujian tulis. Pengumuman lulus jalur undangan, pihaknya akan melaksanakan usai pengumuman ujian nasional (UN). Sebab, mulai 2012, sudah diberlakukan sistem persyaratan UN dalam penerimaan mahasiswa di PTN lewat jalur undangan. "Pengumuman UN 28 Mei. Setelah itu, baru dilakukan pengumuman mahasiswa jalur undangan," katanya.

Di sisi lain, untuk ujian tulis yang masih diterapkan tahun ini, kemungkinan dilaksanakan 12-13 Juni atau 13-14 Juni. "Antara dua tanggal tersebut, saya lupa kapan pelaksanaannya?" bebernya.

Untuk SNMPTN jalur undangan, kuotanya sebanyak 507 orang. Sedangkan ujian tulis 3.415 orang, sehingga jummlahnya 3.922. Jika nanti pendaftar melalui jalur undangan dan tak lulus UN, pihaknya langsung mencoret nama bersangkutan. "Langsung di coret kalau tak lulus UN, walaupun nilai semester III, IV dan V yang menjadi syarat jalur undangan ini besar," ungkap Zulkifli.

Dikatakan, pihaknya akan memeriksa mereka yang masuk jalur undangan, namun nilai UN-nya jeblok. Jika ditemukan indikasi kecurangan, tim bakal menyurati sekolah bersangkutan. "Tapi, kita lihat dulu. Apakah saat ujian orang yang bersangkutan sedang sakit, tidak enak badan atau lainnya sehingga saat ujian terganggu."

Hernawati, sekretaris Disdikpora Kota Palembang mengungkapkan, pihaknya sudah mengimformasikan kepada sekolah, terkait pelaksanaan jalur undangan SNMPTN tersebut. "Untuk penerimaan SNMPTN jalur undangan tahun ini sudah kita sampaikan dalam rapat beberapa waktu lalu untuk meningkatan mutu pendidikan sekolah."

Seperti pelajaran tambahan di luar jam sekolah, bimbingan belajar, pelaksanaan try out dan lainnya. "Kita nilai rapor semester 3, 4 dan 5 jadi pertimbangan. Makanya, kita minta sekolah membina anak muridnya untuk lebih ditingkatkan."

Masih kata Hernawati, dia belum mengetahui tentang terapan mekanisme nantinya. Sebab, nilai ujian nasional juga menjadi pertimbangan dari jalur undangan tersebut. "Belum tahu saya mekanismenya," ungkapnya.

Ia memastikan, pihak sekolah tak akan mengatrol nilai siswa agar bisa masuk dalam daftar jalur undangan yang diajukan kepala sekolah. Nanti, pihak panitia pelaksanaan SNMTPN bisa melihat rapor siswa dari semester I.

Hernawati juga berharap tak ada permainan dalam penerimaan jalur undangan tersebut. "Kita percaya pada kepala sekolah, karena mereka diberikan amanah untuk memegang jabatan tersebut," tambahnya. Ia mengakui, dengan adanya formulasi tersebut, bisa memotivasi sekolah untuk meningkatkan mutu siswa agar bisa masuk di jalur undangan tersebut. (rei/ce3)

Sumatera Ekspres, Selasa, 13 Maret 2012

0 komentar:

Posting Komentar